Data Awal - Estetika dan Ergonomi

LAPORAN TUGAS ESTETIKA DAN ERGONOMI

Dosen Pengampu
1. Drs. Jajang S, M.Sn.
2. Dr. Drs I Ketut Supir, M.Hum.






Disusun Oleh :

Firzia Kurnia Zahrin
(2302071006)







Program Studi Diploma III Desain Komunikasi Visual
Universitas Pendidikan Ganesha
2024







DEFINISI

Estetika Desain Interior


Estetika: Keindahan yang Memukau

Estetika, sebuah konsep yang mengkaji dan menikmati keindahan, merupakan elemen fundamental dalam desain. Dalam memahami estetika, kita diajak untuk menyelami lebih dalam tentang persepsi visual, komposisi, warna, bentuk, dan tekstur yang membangun keindahan suatu produk atau desain.

Ketika kita melihat sebuah produk yang elegan, kita terpesona oleh keseimbangan dan harmoni visual yang diciptakannya. Setiap detail, dari garis yang mengalir lembut hingga paduan warna yang memukau, membentuk keunikan dan daya tarik yang tak tertandingi. Desainer yang mahir mengekspresikan kreativitas dan inovasinya, menciptakan karya yang tidak hanya fungsional, namun juga memanjakan mata dengan keindahannya.

Estetika tidak hanya terbatas pada keindahan fisik, namun juga pada kesesuaian gaya dan tema yang dapat menggugah emosi dan membangkitkan pengalaman yang mengesankan bagi pengguna. Sebuah desain yang estetis mampu menarik perhatian, menginspirasi, dan meninggalkan kesan yang mendalam.



Utility; Safety; Comfortabilty; Flexibilty; Durabilty


Ergonomis: Kenyamanan dan Efisiensi dalam Penggunaan

Di sisi lain, ergonomi berperan penting dalam merancang produk yang dapat digunakan dengan nyaman, aman, dan efisien oleh pengguna. Ergonomi memfokuskan pada interaksi antara manusia dan elemen-elemen dalam suatu sistem, dengan tujuan menciptakan produk yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pengguna.

Melalui pemahaman mendalam mengenai antropometri, desainer dapat menghasilkan produk dengan ukuran dan bentuk yang tepat, memastikan kesesuaian dengan pengguna. Kemudahan penggunaan dan pengoperasian menjadi kunci, sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan produk secara alami dan intuitif, tanpa rasa ketidaknyamanan atau kelelahan yang berlebihan.

Selain itu, ergonomi juga meminimalkan risiko cedera atau bahaya yang mungkin timbul saat menggunakan produk. Kenyamanan dan aksesibilitas menjadi pertimbangan penting, memastikan produk dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua orang, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus.

Pada akhirnya, ergonomi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengguna, sehingga mereka dapat fokus pada tugas atau aktivitas utama tanpa terganggu oleh kendala atau hambatan dari desain produk.


Keseimbangan Estetika dan Ergonomi

Estetika dan ergonomi, dua konsep yang saling melengkapi, membentuk fondasi desain yang holistik dan berkualitas. Produk yang unggul mampu memadukan keindahan visual yang memukau dengan kenyamanan dan efisiensi penggunaan yang luar biasa. Keseimbangan antara aspek estetika dan ergonomi menjadi kunci untuk menciptakan pengalaman pengguna yang memuaskan, di mana produk tidak hanya terlihat menawan, tetapi juga mudah, aman, dan menyenangkan digunakan.

Source :

1. "The Principles of Beautiful Web Design" oleh Jason Beaird dan James George:
   Link: https://www.smashingmagazine.com/2008/01/the-principles-of-beautiful-web-design/

2. "Ergonomics in Design: The Forgotten Aspect of Product Design" oleh Panagiotis Mitkidis:
   Link: https://www.interaction-design.org/literature/article/ergonomics-in-design-the-forgotten-aspect-of-product-design

3. "Balancing Aesthetics and Ergonomics in Product Design" oleh Soonhau Ng:
   Link: https://www.researchgate.net/publication/280610452_Balancing_Aesthetics_and_Ergonomics_in_Product_Design

4. "The Importance of Aesthetics in Product Design" oleh Debbie Millman:
   Link: https://www.designboom.com/design/debbie-millman-the-importance-of-aesthetics-in-product-design/

5. Gambar Estetika; https://www.archify.com/files/professional/projects/m/8cvp3zn94b.jpg

6. Gambar Ergonomis; https://www.archify.com/files/professional/projects/m/wa6cgm3kqp.jpg



PENGGUNAAN

Persepsi Visual dan Sensorial Warna


Estetika:

1. Menurut "The Principles of Aesthetic Design" oleh Tibor Joannes:
  • Estetika dalam desain produk mengacu pada kualitas visual dan sensorial yang dapat membangkitkan respons emosional dan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna.
  • Prinsip-prinsip estetika mencakup keseimbangan, ritme, warna, proporsi, dan harmoni yang terintegrasi dalam sebuah desain.
2. Dalam "Aesthetics in Product Design: Connections between consumer emotions and product features" oleh Ravindra S. Goonetilleke dan Andrzej Lukman:
  • Estetika berkaitan dengan persepsi visual, emosional, dan sensorial pengguna terhadap atribut fisik produk.
  • Elemen estetika seperti bentuk, warna, tekstur, dan gaya dapat mempengaruhi respons emosional dan pengalaman pengguna.
3. "The Role of Aesthetics in Engineering Design" oleh Hélène Day Fraser:
  • Estetika dalam desain produk melibatkan pemahaman tentang persepsi visual, eksplorasi kreatif, dan penilaian subjektif terhadap keindahan.
  • Estetika dapat menjadi pendorong inovasi dan diferensiasi produk di pasar.


Mengoptimalkan keselamatan dan kenyamanan


Ergonomi:

1. Dalam "Ergonomics in Product Design" oleh Karuppanna Ramamoorthy:
  • Ergonomi fokus pada mengoptimalkan interaksi antara manusia dan produk/sistem untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi penggunaan.
  • Prinsip-prinsip ergonomi mencakup antropometri, kemudahan penggunaan, dan minimalisasi risiko cedera.

2. Menurut "Ergonomic Design: Improving User Experience and Productivity" oleh Dan Saffer:
  • Ergonomi bertujuan untuk merancang produk yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pengguna.
  • Hal ini melibatkan pertimbangan faktor-faktor seperti ukuran, bentuk, dan kontrol produk yang memudahkan interaksi pengguna.

3. "Ergonomics in Product Design: A Necessary Consideration" oleh Ravindra S. Goonetilleke:
  • Ergonomi memastikan produk dapat digunakan dengan nyaman, aman, dan efisien oleh pengguna.
  • Prinsip-prinsip ergonomi mencakup kesesuaian produk dengan karakteristik fisik dan kemampuan pengguna.

Secara garis besar, estetika berfokus pada aspek visual, emosional, dan sensorial, sedangkan ergonomi menekankan pada kenyamanan, keamanan, dan efisiensi penggunaan. Kedua konsep ini saling melengkapi dalam menciptakan produk yang unggul.

Source :
Penggunaan Estetika:

1. "The Principles of Aesthetic Design" oleh Tibor Joannes:
   Link: https://www.interaction-design.org/literature/article/the-principles-of-aesthetic-design

2. "Aesthetics in Product Design: Connections between consumer emotions and product features" oleh Ravindra S. Goonetilleke dan Andrzej Lukman:
   Link: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1053810013000479

3. "The Role of Aesthetics in Engineering Design" oleh Hélène Day Fraser:
   Link: https://www.researchgate.net/publication/228833949_The_Role_of_Aesthetics_in_Engineering_Design

4. Gambar; https://cdnwpedutorenews.gramedia.net/wp-content/uploads/2021/11/18092422/Teori-Estetika-1.jpg

Penggunaan Ergonomi:

1. "Ergonomics in Product Design" oleh Karuppanna Ramamoorthy:
   Link: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1053810013000479

2. "Ergonomic Design: Improving User Experience and Productivity" oleh Dan Saffer:
   Link: https://www.interaction-design.org/literature/article/ergonomic-design-improving-user-experience-and-productivity

3. "Ergonomics in Product Design: A Necessary Consideration" oleh Ravindra S. Goonetilleke:
   Link: https://www.researchgate.net/publication/234018758_Ergonomics_in_Product_Design_A_Necessary_Consideration

4. Gambar; https://cdn.shopify.com/s/files/1/0702/2834/5113/files/Area-Umum-Prinsip-Ergonomis-Digunakan.webp


SEJARAH

"The Last Upper" karya Leonardo da Vinci (1495)
yang mengandung teori estetika "Art is imaginative expression" gagasan Collingwood



Sejarah Estetika:

  • Akar estetika dapat ditelusuri kembali ke pemikiran filsuf Yunani Kuno seperti Plato dan Aristoteles. Mereka membahas konsep keindahan dan rasa seni.
  • Istilah "estetika" pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Jerman Alexander Baumgarten pada tahun 1735. Ia mendefinisikan estetika sebagai studi tentang persepsi keindahan.
  • Pada abad ke-18 dan 19, pemikiran estetika berkembang pesat di Eropa, dipelopori oleh filsuf seperti Immanuel Kant, Georg Wilhelm Friedrich Hegel, dan Arthur Schopenhauer.
  • Pada abad ke-20, estetika menjadi semakin interdisipliner, diterapkan dalam bidang seni, desain, arsitektur, dan disiplin lainnya.


Interaksi antar pekerja


Sejarah Ergonomi:

  • Istilah "ergonomi" berasal dari bahasa Yunani "ergon" (pekerjaan) dan "nomos" (hukum atau aturan).
  • Konsep ergonomi muncul pada abad ke-19, didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan kerja.
  • Pada Perang Dunia II, ergonomi berkembang pesat untuk merancang peralatan dan perlengkapan militer yang sesuai dengan kemampuan operator.
  • Setelah perang, konsep ergonomi diterapkan secara luas dalam berbagai industri dan produk konsumen.
  • Pada abad ke-20, ergonomi menjadi disiplin ilmu yang mapan, dengan fokus pada interaksi manusia-mesin, desain tempat kerja, dan perancangan produk yang berpusat pada pengguna.
  • Saat ini, ergonomi terintegrasi dalam proses desain dan pengembangan produk, untuk memastikan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi penggunaan.

Secara historis, estetika berkembang sebagai kajian filosofis tentang keindahan, sedangkan ergonomi muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk merancang produk yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan manusia. Kedua konsep ini terus berevolusi dan saling memperkaya pendekatan desain yang holistik.

Source :
Sejarah Estetika:

1. "A Brief History of Aesthetics" oleh James Shelley:
   Link: https://plato.stanford.edu/entries/aesthetics/#BriHisAes

2. "The History of Aesthetics" oleh Tiziana Andina:
   Link: https://www.cambridge.org/core/books/abs/bloomsbury-encyclopedia-of-philosophers/history-of-aesthetics/DD12F428EC35AB0AF5E29B8356F4CEA0

3. "Aesthetics: A Comprehensive Anthology" edited by Steven M. Cahn and Aaron Meskin:
   Link: https://www.wiley.com/en-us/Aesthetics%3A+A+Comprehensive+Anthology-p-9781405154352

4. Gambar; https://html.scribdassets.com/5paan3fzuo8h0jop/images/9-f18db0b07e.jpg

Sejarah Ergonomi:

1. "A Brief History of Ergonomics" oleh John R. Wilson:
   Link: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1053810013000479

2. "The History of Ergonomics" oleh Waldemar Karwowski:
   Link: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780128035818000014

3. "The Evolution of Ergonomics" oleh Hal W. Hendrick:
   Link: https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00140139208967392

4. Gambar; https://katigaku.top/wp-content/uploads/2019/10/ergonomi-nelayan-768x512.jpg

Comments

Popular Posts