Benda Tradisi - Estetika dan Ergonomi

LAPORAN TUGAS ESTETIKA DAN ERGONOMI

Dosen Pengampu
1. Drs. Jajang S, M.Sn.
2. Dr. Drs I Ketut Supir, M.Hum.






Disusun Oleh :

Firzia Kurnia Zahrin
(2302071006)







Program Studi Diploma III Desain Komunikasi Visual
Universitas Pendidikan Ganesha
2024


1. Ketupat: Kemasan Makanan Tradisional Indonesia
  • Deskripsi:
    • Ketupat adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda berbentuk kantong segi empat dan direbus hingga matang.
  • Analisis Estetis:
    • Bentuk: Segi empat simetris yang menarik secara visual
    • Warna: Hijau alami dari daun kelapa yang menyegarkan
    • Pola: Anyaman yang rumit dan indah
    • Tekstur: Permukaan yang halus namun bergelombang
  • Analisis Ergonomis:
    • Ukuran: Pas untuk satu porsi, mudah digenggam
    • Bahan: Daun kelapa yang ramah lingkungan dan biodegradable
    • Fungsi: Melindungi dan mematangkan isi nasi dengan sempurna
    • Praktis: Mudah dibawa dan disimpan
  • Nilai Tradisional:
    • Simbol: Melambangkan kesucian dan introspeksi diri
    • Budaya: Erat kaitannya dengan perayaan Idul Fitri
    • Komunal: Proses pembuatan sering dilakukan bersama-sama, memperkuat ikatan sosial
  • Etnomatematika:
    • Geometri: Bentuk segi empat yang sempurna
    • Pola: Anyaman yang mengikuti pola matematika tertentu
    • Simetri: Ketupat memiliki empat sumbu simetri
  • Cara Pembuatan:
    • Daun kelapa muda dipotong dan dilipat membentuk pola dasar
    • Anyaman dimulai dari tengah, membentuk kantong segi empat
    • Beras dimasukkan ke dalam kantong
    • Anyaman diselesaikan untuk menutup kantong
    • Ketupat direbus hingga matang
  • Keberlanjutan:
    • Penggunaan daun kelapa sebagai pembungkus merupakan solusi ramah lingkungan yang telah dipraktikkan selama berabad-abad, jauh sebelum isu keberlanjutan menjadi perhatian global.
    • Untuk melihat gambar ketupat, Anda dapat mencari di situs-situs resep masakan Indonesia atau galeri foto budaya Indonesia. Sumber informasi tambahan bisa didapatkan dari buku-buku kuliner tradisional Indonesia atau penelitian etnografi tentang makanan khas Nusantara (Anti Gagal, Ini 5 Langkah Mudah Membuat Ketupat Bagi Pemula! (resepkoki.id)).

Ketupat


Analisis di atas menunjukkan bagaimana ketupat, sebagai kemasan makanan tradisional, memadukan aspek estetis dan ergonomis dengan sangat baik. Keindahan visualnya tidak mengorbankan fungsinya sebagai wadah makanan yang praktis dan ramah lingkungan.

Beberapa poin penting yang bisa kita perhatikan:
  1. Estetika Fungsional: Anyaman ketupat bukan hanya indah, tetapi juga berfungsi untuk menjaga bentuk dan melindungi isi.
  2. Kebijaksanaan Tradisional: Penggunaan daun kelapa menunjukkan pemahaman mendalam nenek moyang kita tentang material lokal yang tersedia dan ramah lingkungan.
  3. Matematika dalam Budaya: Pola anyaman ketupat mencerminkan pemahaman geometri dan simetri yang kompleks, menunjukkan bahwa konsep matematika telah lama terintegrasi dalam budaya Indonesia.
  4. Nilai Sosial: Proses pembuatan ketupat yang sering dilakukan bersama-sama menunjukkan bagaimana sebuah kemasan makanan bisa menjadi medium untuk memperkuat ikatan sosial.
  5. Simbolisme: Ketupat bukan sekadar wadah makanan, tetapi juga mengandung makna filosofis yang dalam, menghubungkan aspek material dengan spiritual.
Contoh ketupat ini mengilustrasikan bagaimana benda-benda tradisional Indonesia sering kali memiliki lapisan makna dan fungsi yang jauh lebih dalam dari apa yang terlihat di permukaan. Ini menegaskan pentingnya untuk mendokumentasikan dan melestarikan pengetahuan tradisional ini, karena mengandung kebijaksanaan yang relevan bahkan di era modern.

Comments

Popular Posts