Tentang Estetika "Subjektivisme Dalam Senirupa Modern" - Estetika dan Ergonomi

LAPORAN TUGAS ESTETIKA DAN ERGONOMI

Dosen Pengampu
1. Drs. Jajang S, M.Sn.
2. Dr. Drs I Ketut Supir, M.Hum.






Disusun Oleh :

Firzia Kurnia Zahrin
(2302071006)







Program Studi Diploma III Desain Komunikasi Visual
Universitas Pendidikan Ganesha
2024


SOAL LATIHAN


Pertanyaan Tentang Estetika:
  1. Jelaskan apa yang dimaksud bahwa estetika adalah cabang filsafat? = Estetika adalah cabang filsafat yang membahas tentang keindahan, seni, dan pengalaman estetis. Sebagai cabang filsafat, estetika mengkaji secara kritis dan sistematis tentang hakikat keindahan, bagaimana kita memahami dan menilai keindahan, serta peran seni dalam kehidupan manusia.
  2. Tunjukkan perbedaan antara filsafat citarasa dengan pengalaman cerapan dalam masalah estetika. = Filsafat citarasa (taste) berfokus pada penilaian subjektif tentang keindahan dan kualitas estetis. Ini berkaitan dengan preferensi individu dan standar budaya. Pengalaman cerapan (perception) lebih berkaitan dengan bagaimana kita memahami dan menginterpretasikan objek estetis melalui indera kita. Ini melibatkan proses kognitif dan fisiologis dalam menerima dan memproses informasi estetis.
  3. Sebutkan tiga hal yang disepakati oleh para filsuf masa lalu tentang pertanyaan-pertanyaan yang bertalian dengan masalah estetika! = a) Keindahan memiliki nilai intrinsik, b) Ada hubungan antara keindahan dan kebenaran, c) Seni memiliki fungsi moral dan edukatif dalam masyarakat.
  4. Tunjukkan perbedaan antara pendekatan estetika filosofis dengan estetika saintifis! = Estetika filosofis: Menggunakan metode analisis konseptual, argumentasi logis, dan refleksi untuk memahami hakikat keindahan dan seni. Berfokus pada pertanyaan-pertanyaan abstrak dan normatif. Estetika saintifis: Menggunakan metode empiris dan eksperimental untuk mempelajari respons manusia terhadap objek estetis. Berfokus pada aspek psikologis, neurologis, dan sosiologis dari pengalaman estetis.
  5. Kerap disebutkan bahwa "estetika bersifat subjektif". Apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut? = Makna "estetika bersifat subjektif": Pernyataan ini mengacu pada pandangan bahwa penilaian estetis bergantung pada perspektif, pengalaman, dan preferensi individu. Artinya, apa yang dianggap indah oleh satu orang mungkin tidak dianggap demikian oleh orang lain. Ini menekankan bahwa tidak ada standar objektif dan universal untuk keindahan.
  6. Carilah informasi lengkap tentang gambar-gambar yang terpasang dalam bab ini! (Gambar apa, karya siapa, mengapa gambar tersebut dianggap penting, dalam kaitan dengan peristiwa apa gambar tersebut dianggap penting, lebih khusus yang berpengaruh dalam perkembangan karya desain) =
Gambar 1
The Weeping Woman (1937)

Karya: Pablo Picasso

"The Weeping Woman" adalah karya yang dianggap sangat penting karena merupakan bentuk respon Picasso terhadap tragedi Guernica, tragedi pengeboman kota Guernica oleh Jerman selama Perang Saudara Spanyol. Lukisan ini menggambarkan wanita yang sedang menangis, ditambah dengan pola-pola yang bergerigi semakin menambah kesan pedih kesedihan wanita itu.

Dalam perkembangan karya desain, lukisan "The Weeping Woman" ini menjadi pembuka jalan untuk desain yang lebih ekspresif dan penuh makna, di mana bentuk digunakan untuk menyampaiklan emosi dan narasi.



Gambar 2
Saint George and the Dragon

Karya : Paolo Uccello

Karya ini mengilustrasikan legenda Saint George, seorang santo yang membunuh seekor naga untuk menyelamatkan seorang putri, sebuah kisah yang sering dilihat sebagai lambang kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Dalam perkembangan desain, lukisan "Saint George and the Dragon" ini menggunakan perspektif, simbolisme, serta komposisi yang seimbang, yang menjadi inspirasi bagi desainer modern.

Gambar 3
Tableau 1 (1921)
Karya : Piet Mondrian

Karya ini dianggap penting karena menjadi pelopor seni abstraksi geometris.

Dalam perkembangan karya desain, Piet Mondrian adalah salah satu tokoh kunci yang membentuk arah seni modern dan desain. Dengan fokus pada abstraksi geometris, minimalisme, dan keselarasan universal, karyanya telah mengilhami generasi desainer di berbagai disiplin. 

Dari desain grafis hingga arsitektur, dari mode hingga seni digital, pengaruh Mondrian terhadap perkembangan estetika modern sangat mendalam.

Gambar 4
La MariƩe (The Bride)

Karya : Marcel Duchamp

Dalam perkembangan karya desain, Marcel Duchamp adalah salah satu seniman yang paling revolusioner dalam sejarah seni modern. Dengan memperkenalkan konsep readymade, mengaburkan batas antara seni dan kehidupan sehari-hari, serta mengutamakan ide di atas estetika. Gagasan subversifnya terus menginspirasi seniman, desainer, dan pemikir untuk mempertanyakan kembali batasan-batasan tradisional tentang seni, objek, dan makna.

Karya-karya Duchamp sering kali menantang gagasan tradisional tentang apa itu seni dan bagaimana seniman serta karya seni dipahami oleh masyarakat.



Gambar 5
Orange 

Karya : Mark Rothko

Rothko terkenal karena lukisannya yang menggunakan blok warna besar yang tersusun dalam komposisi sederhana, tetapi dengan emosi dan intensitas spiritual yang dalam. Lukisan-lukisannya biasanya terdiri dari warna-warna berlapis yang menciptakan suasana meditasi dan keterlibatan emosional yang kuat. Karya ini dianggap penting karena berkontribusi pada perkembangan terapi seni dan pemahaman tentang psikologi warna.

Dalam perkembangan karya desain, karya-karya 
Mark Rothko memiliki pengaruh yang mendalam terutama dalam penggunaan warna untuk mengomunikasikan emosi mendalam dan pengalaman spiritual. Karya-karyanya mengubah cara kita memahami potensi warna dan abstraksi dalam seni.


Gambar 6
Machine Turn Quickly (1917)

Karya : Francis Picabia

Karya ini mencerminkan pandangan Francis Picabia tentang bagaimana teknologi dan mesin mulai menggantikan perasaan manusia dan hubungan emosional dalam kehidupan modern.

Dalam perkembangan desain, Karya Picabia mendorong perubahan besar dalam desain modern dengan cara memperkenalkan unsur-unsur mekanik, dekonstruksi, eksperimen tipografi, dan kebebasan gaya. Pengaruhnya paling terasa pada desainer yang mengeksplorasi estetika non-tradisional, seperti dalam desain grafis, industri, dan arsitektur, yang menggabungkan unsur fungsional dan konseptual.




Gambar 7
Little Big Painting (1965)

Karya : Roy Lichtenstein

Karya ini merupakan parodi sekaligus penghargaan terhadap lukisan ekspresionis abstrak dan menampilkan banyak karakteristik yang menjadi ciri khas Lichtenstein, termasuk penggunaan titik-titik Ben-Day, garis tebal, dan palet warna terbatas.

Dalam perkembangan desain, karya Roy Lichtenstein memiliki pengaruh besar pada desain grafis, periklanan, dan komunikasi visual. 

Penggunaan citra komersial dalam karya seni Lichtenstein membantu menghubungkan dunia seni rupa dengan dunia iklan dan media, yang menciptakan dialog antara seni dan budaya konsumen.

Gambar 8
Little Big Painting (1965)

Karya : Roy Lichtenstein

Karya ini merupakan parodi sekaligus penghargaan terhadap lukisan ekspresionis abstrak dan menampilkan banyak karakteristik yang menjadi ciri khas Lichtenstein, termasuk penggunaan titik-titik Ben-Day, garis tebal, dan palet warna terbatas.

Dalam perkembangan desain, karya Roy Lichtenstein memiliki pengaruh besar pada desain grafis, periklanan, dan komunikasi visual. Penggunaan citra komersial dalam karya seni Lichtenstein membantu menghubungkan dunia seni rupa dengan dunia iklan dan media, yang menciptakan dialog antara seni dan budaya konsumen.



Gambar 9
Recumbent Figure (1938)

Karya : Henry Moore

Karya ini mencerminkan hubungan yang mendalam antara manusia dengan alam. Karya ini dianggap penting karena menjadi cerminan hubungan manusia dengan alam, serta menjadi pelopor dalam seni patung abstrak modern.

Dalam perkembangan desain, karya patung Henry Moore ini memiliki pengaruh dalam penggunaan bentuk organik, material alami, serta eksplorasi ruang negatif yang telah mendorong desainer untuk mempertimbangkan hubungan antara bentuk, ruang, dan pengguna. 
Karya ini juga membantu mengarahkan perkembangan desain modern yang lebih organik, dan terintegrasi dengan alam.

Gambar 10
The Creole Dancer (1950)

Karya : Henri Matisse

Lukisan ini berkaitan dengan akhir abad ke-19, dimana saat periode itu isu ras dan identitas mulai mendapatkan perhatian lebih dalam oleh masyarakat Amerika. Lukisan ini sangat penting, karena merupakan cerminan dari perubahan sosial yang terjadi dan upaya untuk meningkatkan pemahaman serta penghargaan terhadap identitas Afro-Amerika.

Dalam perkembangan desain, lukisan ini memberikan pengaruh pada representasi budaya dan identitas dalam suatu karya desain.

Comments

Popular Posts